
Daerah parawisata SE kabupaten Toba,provinsi Sumatera Utara sudah menjadi Topik perbincangan di THN 2024 ini, masyrkat begitu Kesal dan juga pengunjung baik dari luar Toba , dan warga Toba sekitarnya’ Mengeluh akibat tidak ada penataan yang baik mengenai pembangunan pinggiran pantai sekitaran danau Toba,yang sekarang Tergenam Jalur pejalan kaki yang dibangun dari APBD pemerintahan kab Toba,

Dan disini juga kami perlu mempertanyakan
Apakah ada dampak kebanjiran ini
Disebabkan aktivitas kegian dari perusahan BUMN PT.INALUM !dan mengapa masyrakat selalu mengatakan PT .INALUM la ya bisa mengatur naik turunnya air dipinggiran danau Toba ini’Ujar RINDU warga kec.porsea!!!
Sebagai pengamat lingkungan hidup W.pardede
Menganalisa adanya dampak naiknya air danau Toba ini ada baiknya pepohonan yang dipinggiran danau TOBA kita harus lestarikan dengan benar-benar !!Sudah sejak 2015 – 2021 Inalum melakukan konservasi dengan menanam 732.265 pohon pada area seluas 1.409,63 Ha di 7 Kabupaten sekitar Danau Toba. Kegiatan ini bekerja sama dengan KLHK, Dinas Kehutanan, Pemkab, KPH, DLH, LSM, Kelompok Masyarakat, Kelompok Tani Hutan, TNI, Polri dan Inhutani serta PJT1.

Tahun 2022, Inalum merencanakan penanaman 308.148 pohon melalui program Konservasi DTA Danau Toba sebanyak 130.000 pohon seluas 260 Ha dan program Jasa Pengelola Sumber Daya Alam bersama PJT1 sebanyak 178.148 pohon seluas 445,37 Ha.

“Komitmen ini merupakan dukungan penuh Inalum terhadap program pemerintah yang menjadikan wilayah Danau Toba sebagai kawasan destinasi wisata super prioritas.” kata W.pardedde
Beberapa BUMN berpartisipasi dalam kegiatan ini yakni Holding Perkebunan Nusantara PTPN III, PT INHUTANI IV, Perum Jasa Tirta 1, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) 4 Balige, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) 13, sekaligus mengundang Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Toba.
RED/J.SINAMBELA